Road to "S.Farm", Never Ending Story

Hari itu, aku lupa tepatnya, aku hanya ingat hari itu adalah hari terakhir pendaftaran program Internship di Dexa Medica Group. Kasih, salah seorang sahabatku mengajakku bergabung di program itu. Aku pun membaca pengumuman yang tertempel di papan pengumuman, tepat di depan kandang tikus Mas Surono yang sering tercium bau menyengat (baca: pipis plus pup tikus), tepat di sebelah gedung CCRC, basecamp sehari-hari, hanya sekilas, agak lusuh, sudah lama mungkin terpajang disana. Program internship yang mereka tawarkan berlangsung dua bulan (Juni-Agustus) bertempat di Titan Center, Tangerang. Aku hanya ingat harus ada yang aku lakukan untuk mengisi liburanku kali ini. Kuliah pengganti yang aku ambil semester ini pun ternyata gagal aku ikuti karena harus mengikuti serangkaian kegiatan di Malaysia waktu itu yang bertepatan dengan ujian tengah semester (UTS).

Ujian susulan yang aku usahakan dan bahkan telah disetujui oleh para dosen pun aku tinggalkan. Entahlah, tiba-tiba keinginanku untuk belajar hilang begitu saja waktu itu, bahkan beberapa kali dosen menanyakan kembali kapan akan mengikuti ujian susulan, dan aku hanya nyengir melarikan diri. Aku merasa bosan dengan kuliahku, ya aku ingin belajar hal baru, yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Itu saja. Entahlah, aku hanya merasa membuang-buang waktuku, harus mendengarkan dosenku mengajarkan hal yang sama yang dulu pernah aku ikuti beberapa tahun lalu, dan well percayalah, itu amat sangat membosankan! Kebodohanku saja waktu itu tidak kugunakan sebaik-baiknya, entah sudah menjadi ritual ato gimana selalu saja belajar di malam sebelum ujian berlangsung, hanya beberapa jam, karena selebihnya adalah mengantuk, nonton TV, bergosip dengan anak kos, dan akhirnya tertidur. -__-''

Bangun di pagi hari (biasanya ujian siang atau sore), belajar sebentar, lalu ke kampus, yang awalnya niatnya ingin menyamakan persepsi tentang mata kuliah yang akan diujikan, bertukar pikiran, mendengarkan si rekan sejawat berotak cemerlang berceloteh blablabla tentang materi ujian, latian soal di perpustakaan, dan kebingungan sendiri ternyata banyak hal yang belum sempat terbaca. Akhirnya menyepi sejenak, membaca sekilas sampai semua materi terbaca, dan kembali lagi ke kerumunan rekan sejawat, menyimak manusia-manusia berotak cemerlang itu menerangkan ini itu. Butuh waktu yang agak lama agar semua itu masuk, diproses, dan mengendap di otak sampai beberapa saat setelah ujian selesai. Setelah itu, entahlah menguap kemana, haha. Hanya lega yang ada karena satu mata kuliah (baca: satu beban) terlewati. Masalah hasil, itu sama sekali tak terpikirkan lagi. I've did my best and let God do the rest! Terkadang agak heran gimana 50-100menit ujian itu bisa terlewati, apa saja yang tadi aku tulis di lembar jawaban, bagaimana jawaban-jawaban itu bisa terpikirkan, entahlah. Terkadang kesal mengapa para rekan sejawat itu masih saja membahas soal dan jawaban mereka ketika ujian telah usai, membuat saya menjadi merasa bodoh saja. -___-''

 Payah, benar-benar payah siklus belajar ini, beberapa semester terlewati dan sampai tingkat akhir pun pola itu tak berubah sama sekali. Dan alhasil nilai-nilai rantai carbon itu semakin panjang saja berada di rentetan transkip nilai, but this is how things supposed to be. Saya mengundurkan diri dari kuliah saja akhirnya.

Tanpa pikir panjang ku putuskan untuk mendaftarkan diri, langsung saja hari itu juga kukirimkan persyaratan yang mereka minta via email. Kususun kembali Curiculum Vittae yang sudah agak lama tidak ter-update. Hmm, cukup lumayan ternyata pencapaianku di awal tahun 2011 ini, banyak hal baru, kesempatan-kesempatan yang diberikan Allahku untuk memperdalam ilmuku, memperluas pengetahuan, dan pengalamanku. Thanks God, really glad born this way.. ^^

Jakarta, hanya itu yang ada di bayanganku, dua bulan tinggal disana, dan pastinya akan ada banyak pengalaman dan hal baru yang menungguku. Awalnya agak takut mengingat tak ada satupun saudara tinggal disana. Entahlah, mungkin Allahku telah mempersiapkan segala sesuatunya untukku. Hari itu juga, selang 30 menit mungkin sejak tanda "sent" terbaca dari email yang aku kirim, ponselkuku berbunyi, nomor jakarta (021) xxxxxx tertera di layar ponselku, agak bingung juga mengira-ngira siapa yang menghubungiku. Dan ternyata orang Dexa yang menelepon, bingung lagi, sempat terdiam sejenak, lalu suara seorang mbak-mbak di seberang sana membuyarkan lamunanku, dia bertanya banyak hal, aku sekarang semester berapa, kapan rencana lulus, setelah lulus mau gimana, sampai akhirnya dia bertanya aku ingin ditempatkan dimana jika nanti diterima. Aku bingung mau jawab apa, pengumuman internship yang tertempel waktu itu hanya kubaca sekilas, aku bahkan tak tau posisi apa yang mereka tawarkan, tapi seingatku ada kata marketing disana, program apa ini, dan lainnya sama sekali tak terpikirkan. Akhirnya mbak-mbak itu pun, yang sekarang aku kenal dengan nama mbak Gwen, salah satu officer di Dexa Dharma, mengakhiri pembicaraan kami dan berkata akan menghubungi lagi nanti.

Aku pulang dengan bingung, ya bingung kenapa aku bisa se enggak aware itu ama pengumuman yang aku baca itu, kenapa aku ga cari-cari info dulu di internet, bagaimana nanti aku hidup 2 bulan di sana, kenapa maen daftar gitu aja tanpa pikir panjang, bla bla bla. Dan bingung kenapa tadi aku jawab dengan nada bingung, haduuuuh. Bingung dan bingung..

Dan akhirnya aku bingung lagi, karena mba Gwen ternyata ga menghubungi lagi. Sedih dan agak senang karena ga harus bingung-bingung nanti kalau aku di terima. Malam itu ku cek emailku, dan ternyata ada mba Gwen mengabarkan kalo aku ketrima program Intern di Dexa. What a big surprise! Aku kaget dan bingung karena disitu tertera bahwa aku akan mengikuti program intership bulan juni-Agustus, dan sampai saat itu (April akhir mungkin) skripsiku belum juga terjamah. Oh God!

Mba Gwen juga bilang kalau aku akan di tempatkan di PT Equilab International, apa itu? haha, aku juga ga tau awalnya, baru denger malah, payah -__-''. Equilab itu salah satu anak perusahaan Dexa Medica Group yang bergerak di bidang pengujian BA/BE, di Jakarta, bukan di Tangerang. Yeeyy!! teriak girang, kenapa? haha, ehm.. :)

Akhirnya kususun kembali timeline-ku, kuliah pengganti pun ku putuskan untuk kutinggalkan, mengingat nanti UAS berlangsung bulan Juni, dan sudah pasti aku tidak bisa ikut. Aku fokuskan diri mengejar skripsi yang berantakan, dan seharusnya sedari dulu itu sudah selesai. Mungkin ini cara Allah mengingatkanku untuk segera menyusul teman-temanku yang lain yang sudah sidang terlebih dahulu. Thanks God, I do believe that your help always come from unexpected direction. Seminggu aku gunakan untuk menyusun draft skripsi, beruntung ada Kasih, sahabat yang selalu mensuport dan membantu, disamping temen-temen kos, terutama si Kudil, teman galau sehari-hari, bocah farmasi angkatan 09 yang suka sok dewasa kalo ceramah ini itu, haha. Beruntung juga dosen pembimbing skripsi, Pak Arif Nurrochmad dan Pak Edy Meiyanto, yang selama ini sudah seperti ayah sendiri selama di kampus, mensupport segala hal, sangat kooperatif dan sangat membantu, mereka memaklumi kalau skripsi ini harus segera selesai dan harus sudah seminar terbuka maksimal akhir Mei (karena Juni harus sudah berangkat ke Jakarta).

Draft skripsi yang masih acak adut pun waktu itu di-acc oleh beliau dan terkumpul di akademik dan disidangkan. Bu Triana dan Bu Retno pun akhirnya diputuskan untuk menjadi dosen penguji, ya persis sesuai yang aku minta. Sempat bingung awalnya karena menurut pengalaman teman Bu Triana agak galak kalau nguji skripsi, hehe. But well, ternyata sama sekali ga seperti itu, beliau amat sangat baik, hanya karena sangat sibuk jadi agak sulit ditemui. Bu Retno sendiri, beliau baru pulang dari Jepang untuk menyelesaikan studi S3nya. Atas rekomendasi Pak Edy akhirnya aku memilih beliau. Sebenarnya sidang skripsi ini bukan kali pertama aku bertemu dengan beliau, sebelumnya kami pernah berada dalam satu forum Workshop Karsinogenesis In Vivo CCRC waktu itu, dan beruntung aku diminta jadi peserta, sangat membantu belajar menjelang sidang tertutup. Dan revisi revisi pun berlangsung, tak banyak memang, karena Pak Edy begitu sibuk untuk bisa membaca secara detail. Pak Arif sangat baik, beberapa kali kami berdiskusi menjelang sidang tertutupku. Pak Edy juga memberi kami kesempatan persentasi di ruangan beliau menjelang sidang tertutp, untuk persiapan mental dan materi. Beliau sangat kritis memberikan masukan dan mengingatkan kembali agar memahami dan menguasai materi yang dibawakan. Dan akhirnya Kamis, 13 Mei 2011, 2 jam sidang di dalam Ruang Sidang Unit I pun berjalan cepat. Thanks God, I am one step closer to reach my Bachelor degree. ^^

Selama proses itu, Kasih satu-satunya sahabat yang selalu hadir memberi support, mengarahkan ini itu, dan tak jarang aku paksa tidur di kos menemaniku. Big thanks to you my dear.. :')

Hiyak, dan akhirnya revisi berlangsung kembali dan seminar terbuka yang amat sangat dadakan (25 Mei klo ga salah) dan harus pontang panting ke fotocopian dan penjilidan pun berlangsung selama kurang lebih 2 minggu. Bahkan ketika draft akhir yang sudah mau dijilid hard cover pun, Pak Edy masih menghendaki revisi, Oh God! But lucky me, everything gone well.. :)

Dan well, akhirnya perjuangan mencapai gelar sarjana farmasi pun berakhir disini, sebentar tulisan S. Farm, akan terpajang disana, disamping nama yang diberikan ayah bunda tercinta. :') IP yang pas-pasan aku relakan saja, toh menurut salah satu dosen favoritku, Pak Sampurno, beliau bilang IP itu kriteria nomor 17 dalam mencapai kesuksesan (excuse karena IP jelek ^^).

But ternyata perjuangan ga sampai disitu, kebingungan akan nasib 2 bulan ke depan di jakarta pun melanda, mau tinggal dimana, nanti cari kos gimana, disana ama siapa, itu alamat kantornya dimana, bla bla bla...

Hmm, life is never easy and never flat, but it's beautiful though... :)

When one thing ends, something else begins...

Ready for the next adventure? stay here, it's coming soon.. ^^