Di era modern ini, aktivitas dan tututan gaya hidup seseorang terus meningkat. Aktivitas yang padat serta persaingan hidup yang ketat menguras tenaga dan pikiran. Apabila tidak diimbangi dengan pola hidup yang sehat dan seimbang (body, mind and soul) maka dapat menyebabkan penurunan kualitas kesehatan dan kebugaran fisik dan terutama pikiran (stres) atau bahkan depresi, yang apabila tidak diatasi dengan benar dapat mengakibatkan metabolisme tubuh tidak lancar, dimana tubuh akhirnya menjadi rentan oleh penyakit, frustasi, terganggunya hubungan sosial, hingga pada tingkat yang lebih ekstrim, dapat memicu tindak kekerasan. Oleh karena itu, orang memerlukan tempat meluangkan waktu guna memulihkan kesehatan, jiwa dan raganya.
Depresi adalah penyakit yang menyerang keseluruhan hidup seseorang, meliputi seluruh tubuh, suasana perasaan dan pikiran. ia juga mempengaruhi pola makan dan tidur. Para klinikus percaya bahwa peristiwa kehidupan memegang peranan penting dalam terjadinya depresi (Comer, 1995) menemukan bahwa dokter-dokter terkemuka mengatakan bahwa depresi itu berasal dari peristiwa-peristiwa yang penuh dengan stres. Peristiwa hidup yang penuh stress juga mengawali munculnya schizoprenia, anxiety disorder dan gangguan psikogis lainnya. Sumber stress seperti kehilangan orang yang dicintai, perceraian, kegagalan dan tekanan pekerjaan dapat memberi sumbangan untuk munculnya depresi (Kendler et al., 1991). Sarason and Sarason (1993) menyatakan bahwa depresi dapat juga disebabkan karena ada faktor genetik atau karena tidak berfungsinya beberapa faktor fisiologis yang mungkin diwarisi ataupun tidak.Stres dan Depresi tidak mengenal batas usia, jenis kelamin, kedudukan, suku, maupun ras. Penderita depresi perlu melakukan terapi secara tepat. Hal ini untuk menghindari konsekuensi bila tidak mencapai kesembuhan. Konsekuensi yang dimaksud yaitu: kendala psikososial berkepanjangan, memperburuk prognosis, menambah beban pelayanan medis, meningkatnya risiko bunuh diri dan penyalahgunaan zat, serta meningkatnya risiko kekambuhan. Terapi yang biasa dilakukan adalah medikasi antidepresan, konsultasi psikologi, istirahat total serta relaksasi jiwa dan pikiran.
Perkembangan Spa di Indonesia
Sejalan dengan perkembangan gaya hidup, kebutuhan untuk tampil prima menjadi hal yang utama. Kini, penampilan segar dan cantik menduduki peringkat kedua dalam tataran kebutuhan sekunder manusia. Salah satu solusi untuk relaksasi tubuh dan pikiran adalah dengan spa.
Spa (soluse per aqua) adalah suatu teknik relaksasi dan perawatan kesehatan menggunakan sarana air. Pada dasarnya perawatan spa menggunakan rendaman air, air mengalir, pancuran disertai ramuan rempah atau memanfaatkan sumber air panas yang mengandung mineral tertentu dan memberikan dampak memelihara, meningkatkan ataupun memulihkan kesehatan. Pada prinsipnya, spa dikelompokkan dalam dua jenis, wellness spa atau health spa yaitu spa yang orientasinya pada kesehatan dan peningkatan penampilan diri dan kecantikan, dan medical spa, yaitu spa yang orientasinya untuk penyembuhan yang diterapkan di klinik atau rumah sakit. Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk terapi spa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Macam produk perawatan spa dan bahan-bahannya
No, | Produk perawatan | Bahan-bahan yang digunakan |
1. 2. 3. 4. | Lulur Sabun Masker Rempah mandi | Bengkoang, avocado, mangir, teh hijau, kunyit, kencur, coklat, susu, Virgin Coconut Oil (VCO), minyak atsiri Cendana, bengkoang, green tea, milk honey, avocado Akar wangi, mawar, kayu cendana, bidara laut, pulosari, kelebet, daun delem, temulawak, lerak, kayu secang, bunga pala, kapulaga, pekak, kayu manis , cengkeh. |
Tirta Empul di Tampak Siring, Bali |
Patirtan Watu Gede |
Spa sebenarnya telah lama ada di Indonesia. Sejak dulu,masyarakat Indonesia telah memanfatkan air sebagai pengobatan dan perawatan yang ditunjukkan dalam ritual adat dan kepercayaan. Terapi air (hydrotherapy) dulu biasa dilakukan di lingkungan keraton. Hal ini dapat dilihat dari peninggalan sejarah yang masih dapat ditemui, diantaranya Tirta Empul di Tampak Siring Bali, pemandian Taman Sari di Jawa, Patirtan Watu Gede, Patirtan Candi Tikus. Dalam ritual perawatan mandi tersebut, biasanya menggunakan wewangian bunga bagi seorang calon pengantin atau terapi dengan ramuan bahan alami, seperti lulur, mangir, rempah-rempah, dan ramuan-ramuan lainnya. Namun berdasarkan survei ke Kedaton Spa, Yogyakarta, spa yang dikemas secara modern baru muncul sekitar tahun 1990-an dan berkembang menjadi trend pada tahun 2000-an. Selama ini industri spa di Indonesia berkembang secara cepat dan berhasil menduduki tempat kedua tertinggi setelah Amerika dalam hal banyaknya spa dalam satu daerah (Lee et al., 2002). Di indonesia, saat ini telah mempunyai kurang lebih 200 spa yang tersebar di seluruh Indonesia, namun sebagian besar terletak di Bali. Saat ini spa dikenal sebagai tempat untuk rileks, mengisi kembali dan memperbaharui energi tubuh. Terapi spa dapat mengatasi stres, mempengaruhi tubuh untuk melawan penyakit, meningkatkan energi, mencapai ketenangan batin, meningkatkan relaksasi, menyegarkan jiwa dan raga, yang pada intinya memanjakan diri untuk kesehatan tubuh dan jiwa.
Patirtan Candi Tikus |
Tamansari, Yogyakarta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar